Hal ini disampaikan
oleh Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok KH Luqman Harits Dimyathi
Attarmasi saat menjadi inspektur upacara pengibaran bendera HUT Republik
Indonesia ke 71 di Pesantren Tremas Pacitan, Rabu (17/8).
“Sebagai
wujud mensyukuri kemerdekaan. Kami mengimbau untuk mengisi kemerdekaan
ini dengan kembali ke pesantren. Audah ila pesantren, yaitu dengan
belajar, belajar, dan belajar di pesantren. Sebab masa depan bangsa
Indonesia ini ada di pundak para santri pesantren,” tuturnya.
Katib
Syuriyah PBNU itu menyebut, para santri pesantren adalah generasi masa
depan. Negara Indonesia sampai kapanpun masih membutukan peran besar
santri pesantren. Semangat kemajuan dan persatuan bangsa harus tetap
digelorakan dari dalam pesantren. Pesantren, sambungnya, adalah
satu-atunya tempat yang mengajarkan arti pentingya cinta tanah air, yang
diwujudkan dengan perbuatan dan kerja nyata untuk kemaslahatan bangsa
Indonesia.
“Para santri adalah generasi-generasi emas yang akan memimpin bangsa ini kedepan,” tegasnya.
Pengasuh
pesantren Tremas Pacitan itu melanjutkan, walaupun saat ini dunia
global tengah diguncang berbagai macam persoalan, namun para santri
tidak boleh terpengaruh dan harus tetap tenang dan Istiqamah belajar di
Pesantren. Sehingga kelak para santri dapat meneruskan perjuangan para
ulama, seperti mereka yang ikut memerdekakan bangsa Indonesia dari
belenggu penjajahan dan kebodohan.
Lebih jauh
Kiai Luqman menjelaskan, bila negara kesatuan republik Indonesia ingin
sepenuhnya utuh, maka semangat memiliki dan mencintai tanah air harus
tertanam dalam jiwa setiap warga negaranya. Kalangan pesantren harus
tetap berada di depan dan bersatu padu dalam menghadapi setiap gangguan
yang mengancam keutuhan negara Indonesia tercinta ini.
“Para
ulama, kiai, dan kalangan pesantren dalam perkumpulnya telah sepakat
bulat, sangat mendukung, sangat mengapresiasi, dan menyatkaan bahwa
Pancasila dan dan undang-undang dasar 1945 adalah final sebagai azaz
negara ketuan republik Indonesia,” pungkasnya
Rangkaian
peringatan HUT RI ke 71 di pesantren Tremas Pacitan dimulai sejak
selasa malam (16/8), para santri dengan khusyu mengikuti pembacaan
Nadhan Asma’ul Husna, melaksanakan Shalat sunnah tasbih dan melakukan
Istighasah yang dipimpin oleh KH Asif Hasyim.
Sementara
itu, upacara pengibaran bendera yang digelar di halaman Masjid
pesantren Tremas Pacitan itu berlangsung dengan khidmat. Ribuan santri
beramai-ramai mengenakan sarung. Usai upacara, para santri kemudian
menerbangkan balon udara dan menggelar aneka perlombaan untuk
memeriahkan peringatan hari kemerdekaan. (Zaenal Faizin/Fathoni)
Title : Isi Kemerdekaan dengan Kembali ke Pesantren
Description : Pacitan, Sejarah mencatat peran besar ulama dan para santri dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah tidak diragukan lagi. Banya...
Description : Pacitan, Sejarah mencatat peran besar ulama dan para santri dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah tidak diragukan lagi. Banya...
0 Response to "Isi Kemerdekaan dengan Kembali ke Pesantren"
Post a Comment