Mengapa Berdiri Saat Mahalul Qiyam?

Sayyid Abu Bakar Syatha’ Al-Hasani -beliau keturunan Sultan Aulya Sayyid Abdul Qadir Al-Jailani- dalam kitabnya, I’aanuth Thalibin berkata;

“Telah menjadi kebiasaan saat orang-orang mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad Shollallahu ‘Alaihi Wasallam, mereka berdiri untuk memberikan penghormatan. Berdiri semacam ini dianggap bagus karena di dalamnya mengandung pengagungan terhadap Nabi, dan yang demikian telah dikerjakan oleh mayoritas ‘Alim Ulama yang pantas untuk diikuti.”

Habib Ahmad Kazim Al-Kaff pernah berkata, “Segala sesuatu yang di dalamnya terkandung penghormatan kepada Rasulullah adalah perkara baik. Seandainya loncat-loncat adalah mengangungkan Rasulullah, maka kita akan loncat-loncat saat Maulid. Namun nash dan tradisi Aslafunas Shalihin mengajarkan kita cukup berdiri disertai usaha maksimal menghadirkan Rasulullah di hadapan kita.”

Berdiri semacam ini menunjukkan semangat kedatangan pembawa risalah pada kehidupan kita, itu adalah normal saja, seperti yang direkomendasikan oleh rasa hormat yang Rasul SAW berdiri, seperti yang diceritakan ketika Sa'ad ra bin Mu'adz datang Nabi berkata kepada Ansar: "Berdirilah untuk tuanmu" (Sahih Bukhari hadits no.2878, hadits no.1768 Sahih Muslim), serta pembentukan Thalhah ra Ka'b bin Malik.


Oleh: Habib Kazim bin Luqman Al-Kaff, Majelis Sayyidul Wujud Bandung.





Sumber: elhooda.net

Title : Mengapa Berdiri Saat Mahalul Qiyam?
Description : Sayyid Abu Bakar Syatha’ Al-Hasani -beliau keturunan Sultan Aulya Sayyid Abdul Qadir Al-Jailani- dalam kitabnya, I’aanuth Thalibin berkat...

0 Response to "Mengapa Berdiri Saat Mahalul Qiyam?"

Post a Comment

Ayo Mondok Toko Annisa
Nu Care Nu Care